بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْــمِ
Lintas Sholat- Sholat Istikharah adalah sholat untuk meminta petunjuk yang baik tentang berbagai perkara yang dihadapi seorang muslim atau meminya pilihan yang terbaik dalam segala urusan.
Karena terkait dengan memohon petunjuk atas hal yang masih dirgukan, maka sering orang mengatakan bahwa Sholat Istikharah adalah sholat sunah untuk memohon kepada Allah SWT mengenai pilihan yang lebih baik diantara dua hal yang belum dapat diketahui baik atau buruknya.
Waktu terbaik untuk melaksanakan Sholat Istikharah adalah saat mulai pertengahan malam yang akhir seperti waktu sholat tahajud. Sholat Istikharah dikerjakan seperti sholat biasa, dan kemudian disempurnakan dengan doa Sholat Istikharah seperti yang diajarkan Nabi.
Setelah selesai berdoa, maka terdapat beberapa alternatif atas hasilnya:
- Sengaja memilih manakah dari kedua pilihan yang cenderung di hati.
- Selesai melakukan Sholat Istikharah kemudia berbaring ke arah kiblat meminta petunjuk kepada Allah melalui mimpi yang benar (ru’yah shadiqah).
- Melakukan Sholat Istikharah beberapa kali, dan mengambil keputusan dengan sikap hati yang palig mantap.
Sholat Istikharah hukumnya sunah muakadah bagi yang membutuhkan.
Tata Cara Sholat Istikharah
Pelaksanaan Sholat Istikharah sapat dilakukan sebagai berikut :1. Bangun pada pertengahan malam lalu berwudhu.
2. Melaksanakan sholat sunah wudhu (syukril-wudhu’) dua rakaar terlebih dahulu.
3. Melaksanakan Sholat Istikharah dengan niat sebagai berikut:
أُصَلِّى سُنَّةَ اْلإِ سْتِخَارَةِ رَ كْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَا لَى
Ushalli sunnatal-istikharati rak'ataini lillahi ta'ala.
"Aku niat sholat sunah istikharah dua rakaat karena Allah ta'ala."
"Aku niat sholat sunah istikharah dua rakaat karena Allah ta'ala."
4. Setelah selesai mengerjakan Sholat Istikharah sebanyak dua rakaar kemudian dilanjutkan dengan membaca doa Sholat Istikharah.
Doa Sholat Istikharah
أَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَضِيْمِ فَأِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الغُيُوبِ, اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلٌمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ (...) خَيْرٌ لِّيَ فِى دِيْنِيْ وَمَعَا شِى وَعَا قِبَةِأَمْرِيْ عَاجِلِ أَمْرِيْ وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِيْ, ثُمَّ بَا رِكْ لِيْ فِيْهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّلِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَا شِيْ وَعَا قِبَةِ أَمْرِيْ فِيْ عَا جِلِ أَمْرِيْ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْلِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ
Allahumma inni astakhiruka bil’ilmika wa astaqdiruka bi qudratika wa as aluka min fadhlikal-‘azhim fa innaka taqdiru wa la aqdiru wa ta’lamu wa la a’lamu wa anta ‘allamul-ghuyub. Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amra (....sebut masalah agan....) khairul-li fi dini wa ma’asyii wa aqibatu amri ‘ajili amri wa ajilihi faqdirhu li wa yassirhu li tsumma barik li fihi wa in kunta ta’lamu anna hadzal-amra syarrul-li dini wa ma’asyi wa’aqibati amri fi ‘ajilihi amri wa ajilihi fashrifhu ‘anni washrifni ‘anhu waqdir liyalkhaira haitsu kana tsumma irdhinibih.
“Ya Allah, hamba memohon agar Engkau memilihkan mana yang baik menurut Engkau, dan hamba memohon agar Engkau memberikan kepastian dengan ketentuan-Mu dan hamba memohon dengan kemurahan Engkau Yang Maha Besar dan Maha Agung, karena sesungguhnya Engkau yang berkuasa, sedang hamba tidak tahu dan Engkau yang amat Mengetahui segala sesuatu yang amat tersembunyi. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa persoalan ini (....menyebut persoalannya....) baik bagiku untuk agamaku dan bagi penghidupanku, dan baik pula akibatnya bagi hamba, baik bagi urusanku saat ini dan yang akan datang, maka anugerahkanlah perkara ini kepada hamba, dan mudahkanlah bagi hamba, kemudian berikanlah kemudahan bagi hamba, kemudian berilah keberkahan bagi hamba di dalamnya. Ya Allah, jika menurut Engkau bahwa sesungguhnya hal ini tidak baik untuk agama dan penghidupanku, dan tidak baik akibatnya bagiku, baik bagi urusanku saat ini dan yang akan datang maka jauhkanlah hal ini daripada hamba, dan jauhkanlah hamba daripadanya. Berilah kebaikan di mana saja hamba berada, kemudian jadikanlah hamba orang yang rela atas anugerah-Mu.”
“Ya Allah, hamba memohon agar Engkau memilihkan mana yang baik menurut Engkau, dan hamba memohon agar Engkau memberikan kepastian dengan ketentuan-Mu dan hamba memohon dengan kemurahan Engkau Yang Maha Besar dan Maha Agung, karena sesungguhnya Engkau yang berkuasa, sedang hamba tidak tahu dan Engkau yang amat Mengetahui segala sesuatu yang amat tersembunyi. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa persoalan ini (....menyebut persoalannya....) baik bagiku untuk agamaku dan bagi penghidupanku, dan baik pula akibatnya bagi hamba, baik bagi urusanku saat ini dan yang akan datang, maka anugerahkanlah perkara ini kepada hamba, dan mudahkanlah bagi hamba, kemudian berikanlah kemudahan bagi hamba, kemudian berilah keberkahan bagi hamba di dalamnya. Ya Allah, jika menurut Engkau bahwa sesungguhnya hal ini tidak baik untuk agama dan penghidupanku, dan tidak baik akibatnya bagiku, baik bagi urusanku saat ini dan yang akan datang maka jauhkanlah hal ini daripada hamba, dan jauhkanlah hamba daripadanya. Berilah kebaikan di mana saja hamba berada, kemudian jadikanlah hamba orang yang rela atas anugerah-Mu.”
Sewaktu sampai pada tanda kurung, yang dimaksud dalam doa, hendaknya sebutkan masalah agan baik dalam bahasa arab ata bahasa yang agan bisa.
Sesudah selesai berdoa mintakanlah kepada Allah apa yang sebaiknya dilaksanakan menurut cita-cita dan maksud yang dikehendaki dari Sholat Istikharah tersebut . jika sudah terjadi dorongan kuat dalam hati terhadap suatu masalah atau persoalan , artinya hati sudah memiliki kencenderungan kuat terhadap sebuah alternatif atau pilihan, maka itulah yang baik untuk kita laksanakan dan yang baik untuk ditindaklanjuti pelaksanaannya.
Catatan:
Mengapa Sholat Istikharah seringn gagal menjawab kebimbangan?
Kegagalan Sholat dan Doa Istikharah sering terjadi. Hal ini dikarenakan seorang sering tidak bisa netral dan tidak benar-benar memasrahkan pilihan kita kepada Allah SWT, karena masih ada rasa yang kuat terhadap salah satu pilihan. Akibatnya kadang bukan memasrahkan kepada Allah atas persoalan agar Allah SWT memilihkan yang terbaik, namun justru malah “memaksa Allah” supaya memaklumi dan meridhai pilihan kita. Sementara yang dibutuhkan dalam Istikharah adalah kepasrahan dan rasa tawakal, sabar serta ikhlas, sehingga Allah SWT benar-benar memilihkan yang terbaik dan kita bisa menerima apapun hasilnya.
Itulah beberapa penjelasan tentang Sholat Istikharah, dan Cara Sholat Istikharah Lengkap Dengan Doa Istikharah yang saya kutip dari buku KH. Muhammad Sholikhin yang berjudul "Panduan Shalat" yang diterbitkan oleh Erlangga, semoga bermanfaat.
0 Response to "Cara Sholat Istikharah Lengkap Dengan Doa Istikharah"
Post a Comment